Tuesday, April 05, 2022

Puasa (3)


Perintah puasa diwajibkan sebagaimana telah dilakukan pada umat terdahulu untuk menjadikan orang beriman menjadi bertaqwa. Pertanyaannya apakah puasa yang dimaksud sama tatacaranya dengan umat terdahulu tersebut? Bermacam cara dan waktu berpuasa yang diketahui dari dulu sampai sekarang ini ternyata tidak ada yang sama. Hanya ada satu kesamaannya yaitu puasa adalah berpantang melakukan sesuatu. 


Tatacara puasa umat Islam yang dikenal sekarang utamanya adalah berpantang makan, minum, dan berhubungan sex mulai sejak fajar sampai matahari terbenam. Ini adalah penafsiran manusia atas ayat surat al-Baqarah 187. Kemudian tafsiran ini diperluas secara logis agar tidak berghibah, berbuat jahat, dan hal jelek lainnya yg pada prinsipnya terlarang walaupun tidak berpuasa. 


Sesungguhnya yang terlarang selama puasa adalah melakukan hal yang sebenarnya tidak terlarang di luar waktu puasa.


Selanjutnya memotret waktu berpuasa, yang tidak terpisahkan dari tatacara berpuasa. Waktu berpuasa secara makro adalah satu bulan penuh di bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan adalah referensi waktu peredaran bulan (qamariyah), sementara secara mikro berpuasa adalah mulai dari fajar sampai terbenamnya matahari (syamsyiah).


Dua standar kalender ini memberikan solusi bagi seluruh umat yang hidup diseluruh bumi. Orang2 yang tinggal di daerah sub-tropis utara dan selatan secara periodik akan mengalami hari2 puasa pendek dan panjang, mulai dari 8 jam dimusim dingin sampai 22 jam bahkan lebih di musim panas. Bahkan ada titik di bumi yang siang dan malamnya selama 6 bulan, syukurlah disana tidak ada penduduk yang bermukim dan tidak menimbulkan masalah dalam berpuasa. Namun para fuqaha juga menafsirkan agar ada solusi untuk daerah yang siang dan malamnya ekstrim ini. Bagi yang hidup di daerah tropis agak diuntungkan dengan lama puasa tetap sepanjang tahun yaitu sekitar 12-14 jam.


Semoga kita dapat selalu menggali ilmu dalam menafsir keberagamaan kita.

(AU-05042022).

No comments: