Monday, November 26, 2007

Khotbah

Hari ini saya shalat jum'at didekat kantor saya di Jakarta. Khotbah yang disampaikan khatib sangat memprovokasi pikiran saya.
Khatib menyebut Islam sebagai rahmatan lil alamin, dengan pengertian agar seluruh dunia jadi Islam. Kemudian disebut juga musuh-musuh Allah, dan berdoa agar musuh-musuh Allah tersebut seperti Bush dan Yahudi dilaknat Allah dan minta perjuangan rakyat Palestina dimenangkan.

Ada tiga pertanyaan yang terpicu dalam benak saya setelah terprovokasi oleh khutbah ini.
Pertama, adalah pengertian rahmatan lil alamin, apakah seluruh dunia harus di-islam-kan? Dimana harus ditempatkan anjuran: lakum dinukum walyadin; la ikraha fiddin; dll ayat kebebasan beragama, karena toh agama2 lain terutama agama samawi diakui oleh Islam sbg agama yang diturunkan Allah juga? Bukankah rahmatan lil alamin menunjukkan bahwa alam ini punya keberagaman, kalau sekiranya ditafsirkan dengan menjadikan dunia memeluk Islam akan lebih tepat ungkapannya menjadi rahmatan lil muslimin?
Kedua, apakah Allah yang menciptakan semua isi alam ini mempunyai musuh? Apa gunanya dia menciptakan makhluk yang akan dimusuhi? Atau musuh Allah diciptakan bukan oleh Allah, jadi.... ada ilah lain. Sang khatib tidak sadar bahwa dengan menyebut musuh Allah, dia sudah menciptakan ilah lain, dus...mensyarikatkan Allah.
Ketiga, apakah bijak berdoa agar Allah mencelakakan orang lain yang tidak kita sukai (musuh kita)? Bukankah sebaiknya mendoakan orang lain agar bertobat dan diberi petunjuk akan lebih menentramkan?

Saya tidak mengerti kenapa khatib atau da'i selalu menjual hal-hal seperti diatas. Mengaku Islam rahmatan lil alamin tapi manifestasinya berlawanan.
(Jumat, 23 Nov. 2007)