Sunday, February 13, 2011

Egois

Hari jumat terakhir bulan ramadhan yang lalu saya shalat jum'at di masjid lingkungan saya. Khatib yang berumur sekitar 40an memberikan khotbah seperti biasanya shalat jum'at. Tidak ada yang aneh, khatib seperti biasa membuka dengan iftitah dilanjutkan syukur dan shalawat.
Inti khutbah adalah mengetengahkan keutamaan bulan ramadhan. Khatib menganjurkan ummat islam agar memperbanyak ibadah shalat, shalat malam, i'tikaf dan lain2 yang berupa ibadah individual. Sama sekali tidak ada yang salah, anjuran khatib sih ok...ok aja. Namun belakangan terpikirkan oleh saya, bahwa beberapa kali shalat jumat yang saya ikuti selama ramadhan ini, khotbah jumat pada hakekatnya mempunyai thema yang sama, keutamaan ramadhan, pahala yang banyak ....dus.....shalat lah yang banyak....berdoalah yang banyak. Keseluruhannya secara tidak langsung memupuk "egoisme ummat", semua untuk keselamatan diri harus diutamakan. ........Ini sekali lagi tidak salah..... Hanya kapan khatib akan menganjurkan secara seimbang, disamping ibadah demi "keselamatan diri" , juga mengkhotbahkan kepentingan umum, seberapa jauh kita bermanfaat bagi orang lain.

Kemudian saat Iedul fitri beberapa hari yang lalu.......saya dan keluarga datang bersilaturrahmi ketempat saudara ....kebetulan kami sampai dirumahnya saat dia habis berwudhu mau shalat lohor. Dia dengan enteng bilang,: "sebentar ya....aku shalat dulu". Saya lantas berpikir, berapa detik yang diperlukan untk bersalaman dan saling mengucapkan maaf dalam rangka silaturrahim. Ini memang etika, bukan hukum......tapi bukankah Muhammad diutus membentuk akhlak manusia yang tercermin dalam etika......? ........
Sedemikian egoisnya kah ummat Islam? Hal seperti itu dilakukan dengan normal saja....karena tidak pernah ada usaha berfikir lebih dalam.
Dua contoh diatas bukan maksud mengeneralisir, tapi gejala itu umum terlihat ....dan dianggap wajar....
Tapi saya merasa ada yang tidak wajar...........saya membayangkan Islam seharusnya tidak demikian.................

07/11/2005