Tuesday, April 05, 2022

Puasa (2)


Sudah menjadi paradigma umum dimana manusia selalu mempertimbangkan untung-rugi dalam setiap tindakan yang akan dilakukan. Ada tindakan yang instinktif, jika itu menyangkut keselamatan diri dan kehidupan sendiri. Beraktifitas sosial dalam kehidupan bermasyarakat juga memerlukan laku yang harus dan tidak boleh dilaksanakan yang kesemuanya dikaitkan dengan keuntungan apa yang diperoleh dengan laku tersebut. 


Memperoleh keuntungan personal sudah lumrah bagi kalangan umumnya manusia, kecuali manusia yang terpilih yang ada pada level atas tidak lagi perduli pada pamrih keuntungan tersebut.


Perintah puasa bagi umat muslim juga akan menimbulkan pertanyaan bagi umumnya umat. Puasa tidak hanya perintah tapi akan selalu diberi alasan atas keuntungan yang diperoleh kalau melaksanakannya.


Puasa sudah dilakukan manusia sejak dahulu, sejak sebelum zaman Nabi Muhammad saw. Makanya  kewajiban berpuasa diperintahkan Allah swt dengan menarasikan “sebagaimana telah diwajibkan kepada umat sebelumnya”.

Secara esensial puasa adalah latihan yang sangat bermanfaat. Ini terlihat dari berbagai jenis puasa yang dilakukan umat sejak dulu sampai saat ini. Ada puasa untuk latihan agar pencernaan sehat, atau untuk melatih kedisplinan diri dalam rangka mendalami suatu ilmu, dan banyak lagi. Mereka berpuasa sebagai ajang pelatihan untuk memperoleh sesuatu.


Sesuai dengan perintah Allah swt, umat Islam berpuasa agar menjadi manusia bertaqwa. Manusia bertaqwa adalah sebuah martabat yang tinggi, martabat inilah keuntungan bagi yang melaksanakan puasa. Dalam berpuasa, manusia dilatih dengan menahan  keinginan atau nafsu dasar yang sudah inheren sejak awal dan juga termasuk keinginan destruktif lain. Keinginan dasar adalah seperti makan dan minum, serta keinginan sexual. Ikut juga ditahan keinginan lain yang tidak terpisahkan dan perlu dikendalikan seperti marah, ghibah, dan kebiasaan lain yg tidak terpuji.

Melalui latihan selama berpuasa, diharapkan manusia mengenal dirinya dan tidak berbuat hal yang merusak. Setelah melewati pelatihan ini kesadaran personal semakin meningkat, selalu waspada, alert, dan berbuat baik bagi sesama makhluk dengan penuh empati dan kasih sayang.


Semoga puasa kita bisa memperoleh martabat taqwa. (AU-04042022).


No comments: