Tuesday, April 19, 2022

Puasa (16)


Ada yang mengatakan bahwa manusia adalah ‘homo economicus’. Spesi homo sapiens yang selalu mempertimbangkan untung rugi atas segala sesuatu. Ukuran yang dipakai adalah sejauh mana kebutuhan dan keinginan terpenuhi versus usaha yang dilakukan. Untuk beberapa segi kehidupan memang perlu, tapi tidak semua perlu pakai ukuran ekonomi.


Demikian juga dalam kehidupan beragama kebanyakan manusia mengukur untung rugi bagi pribadinya. Ukuran yang dipakai adalah pahala yang dijanjikan.


Tidak ada yang salah dalam mengharapkan pahala, karena itu sudah dijanjikan. Sebenarnya sesuatu yang sudah dijanjikan tidak perlu lagi dijadikan orientasi suatu tindakan, termasuk ibadah puasa. Biarkan dia mengalir sesuai dengan seharusnya. Dengan demikian pamrih atas pahala bisa kita tinggalkan dan berusaha untuk bertindak demi ketulusan, dalam Islam disebut sebagai “lillahi ta’ala”.


Mari kita berusaha dalam setiap segi kehidupan untuk tulus dan lillahi ta’ala. Semua keuntungan sudah dijanjikan sesuai dengan aturannya, dan kita pasti akan memperolehnya…… demikian hukum Allah di alam ini.

(AU-18042022).

No comments: