Wednesday, May 04, 2022

Estafet Kehidupan.

Sebagai orang tua dari anak-anak yg sudah dewasa kadang-kadang kita masih memperlakukan anak-anak seperti waktu mereka masih kanak-kanak. Masih saja terjadi pada saat mengambil keputusan yang menyangkut mereka, kita mengambil alih hak anak dengan cara memutuskan sendiri tanpa meminta pendapat mereka. Biasanya ini terjadi pada perkara yang dianggap sederhana dan kelihatan remeh, tapi sesungguhnya secara konsep sangat prinsipil.


Setiap setelah keputusan tersebut diambil, kita sadar bahwa kita telah membuat kesalahan. Oleh sebab itu kita tetap harus belajar dan hati-hati jangan sampai terulang, meskipun sering ada “naluri orang tua” yang  menjerumuskan kepada kesalahan yang sama. Kita tidak boleh menjadikan “naluri orang tua” ini sebagai kambing hitam untuk mengaffirmasi perbuatan kita. Perlu kesadaran terus menerus bahwa kita hanya menghantarkan anak menjadi dewasa, kemudian merekalah yang mengendalikan kehidupannya. Sehingga mereka dapat menjalankan fungsinya sebagai generasi penerus.


Inilah pelajaran berharga yang saya alami pada hari iedulfitri ini. Peristiwa tersebut  terjadi pada saya, meskipun detailnya tidak disampaikan, tapi saya ingin mengajak orang tua yang mungkin mengalami hal yang sama, untuk menyadari posisi kita. Bahwa kita bukan lagi pemain utama, biarkan mereka meneruskan estafet kehidupan. (AU-03052022)


No comments: